ARTIKEL: PENYEBAB RAHIM TERTUTUP Beberapa wanita yang belum mempunyai keturunan sering kali divonis
mengalami kondisi rahim tertutup. Apakah istilah ‘rahim tertutup’ benar
adanya dalam dunia kedokteran?
Kondisi rahim tertutup bukan
merupakan suatu diagnosis penyakit, namun hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa kelainan anatomi yang terdapat di organ reproduksi wanita.
Berikut adalah beberapa keadaan yang dapat menyebabkan rahim tertutup:
Stenosis serviks
Stenosis
serviks atau penyempitan leher rahim (serviks) merupakan suatu kondisi
di mana saluran rahim bagian dalam menyempit bahkan tertutup. Kondisi
ini dapat memicu terjadinya infeksi karena penimbunan bakteri atau darah
di dalam vagina, serta dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Beberapa wanita memang lahir dengan kelainan anatomi ini, namun kondisi ini juga bisa didapat karena beberapa hal yakni:
Kanker serviks.
Riwayat operasi sel pra kanker rahim.
Tindakan untuk menghancurkan lapisan rahim pada wanita yang memilki riwayat perdarahan vagina.
Terapi radiasi untuk menanggulangi kanker di dinding rahim.
Menopause, karena menipisnya jaringan rahim.
Infeksi vagina berulang.
Stenosis serviks disertai dengan gejala gangguan menstruasi, seperti nyeri saat menstruasi dan perdarahan menstruasi.
Penanganan
stenosis serviks adalah dengan melakukan pelebaran saluran serviks
dengan cara operasi dan menggunakan histeroskopi. Setelah tindakan
pelebaran serviks, dokter akan meletakkan sebuah tabung atau cincin di
saluran serviks selama empat sampai enam minggu.
Penyumbatan tuba falopi
Tuba
falopi merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.
Penyumbatan tuba falopi dapat menyebabkan kesulitan hamil dengan
persentase sebanyak dua puluh persen, karena sel telur yang dihasilkan
harus melewati saluran tuba falopi untuk bisa sampai ke rahim. Jika
terjadi penyempitan, maka sel telur tidak akan sampai ke rahim dan
sperma tidak akan bertemu dengan sel telur setelah penetrasi.
Berikut ini penyebab penyumbatan tuba falopi:
Infeksi pada rahim.
Penyakit radang panggul.
Endometriosis.
Penggunaan KB IUD.
Infeksi menular seksual seperti infeksi gonore atau klamidia.
Infeksi pada rongga perut seperti radang usus buntu.
Penanganan penyumbatan tuba falopi dilakukan dengan melihat letak dari sumbatan tersebut, misalnya:
Apabila
sumbatan terletak pada pangkalnya, maka koreksi umumnya sulit untuk
dilakukan sehingga dokter akan menyarankan Anda menjalani program bayi
tabung untuk mendapatkan keturunan.
Apabila sumbatan terletak pada
ujung tuba, maka sumbatan masih mungkin diatasi dengan operasi
laparoskopi yaitu melakukan tindakan tuboplasti untuk mengurangi
sumbatan tuba.
Jika sampai saat ini Anda masih sulit untuk
mendapatkan keturunan, penyebabnya bisa saja salah satu dari kelainan
organ reproduksi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Segera
konsultasikan masalah Anda kepada dokter kandungan agar dapat dilakukan
pemeriksaan fisik lebih lanjut dan terapi yang optimal.